Senin, 06 Mei 2013

Surat Al Fatihah



 SEKILAS TENTANG PEMBUKA AL QUR’AN & FADHILAHNYA

Surat ini diturunkan di kota Mekkah dan terdiri dari 7 ayat secara Ijma’. Ia memiliki beberapa nama yang terkenal;

1.    Al Fatihah: Disebut demikian, karena ia menjadi Surat Pembuka yang secara urut berada di halaman depan al Qur’an, bukan berdasarkan urutan turunnya ayat. Ibn Jarier at Thobari; “Disebut demikian, karena ia ditulis di pembukaan kitab al Qur’an dan selalu dibaca dalam shalat 5 waktu.”


2.    Ummul Kitab: Karena mengandung tujuan paling mendasar dari al Qur’an, yang mencakup pujian kepada Allah, penegasan Tauhid Rububiyah, penghambaan dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, permohonan hidayah dan keteguhan atas keimanan, berita tentang orang-orang masa lalu, tingkatan orang-orang yang berbahagia (السُّعَدَاء), kedudukan orang-orang sengsara (’(ألأَشْقِيَاء… Dalam kebiasaan Arab, sesuatu yang kepadanya dikorelasikan segala hal disebut; أُمٌّ , seperti contoh kota Mekkah disebut Ummul Quro, tanah Indonesia disebut Ibu Pertiwi…
3.    As Sab’ul Matsani: Karena al Fatihah terdiri dari 7 ayat yang dibaca berulang-ulang dalam setiap rakaat sholat. Diriwayatkan dari sebagian sahabat yang menafsirkan ayat; ﴿وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سبْعًا مِنَ الْمَثَانِي﴾ bahwa yang disebut dengan as Sab’ul Matsani adalah surat al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat yang dibaca berulang-ulang. Ini merupakan Ijma’ al Qurro’ dan Ulama.     Imam Qurthubi berkata dalam kitab Tafsirnya,”Al Jaami’ li Ahkaamil Qur’aan”; Surat ini memiliki 12 nama, di antaranya; as Syifaa’, al Waafiyah, al Kaafiyah, al Asaas, al Hamdu. Baik diriwayatkan secara Tauqifii dari Rasulullah ataupun dari ijtihad para sahabat.” Bahkan al Alwasy dalam kitabnya, “Ruuhul Ma’aani,” mengatakan bahwa surat ini memiliki lebih dari 20 nama.

RIWAYAT TENTANG FADHILAH SURAT FATIHAH:


1.    Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shohihnya dari Abi Sa’ied ibn al Mu’alla ra, bahwa ia berkata; “Suatu ketika saya sholat di masjid, lalu Rasulullah saw memanggilku, dan saya tidak menjawab sampai selesai sholat. Setelah itu saya mendatangi beliau yang bersabda; “Apa yang menghalangimu mendatangiku ketika aku panggil?.” “Saya sholat, ya Rasulullah,”jawabku. Beliau bersabda; “Bukankah Allah berfirman; “Wahai orang-orang yang beriman, kalian penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepadamu? (Al Anfal 24).”
Kemudian beliau melanjutkan

لأًَعَلِّمَنَّكَ سُوْرَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ. ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِى. فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ
قُلْتُ: يَارَسُوْلَ الله, أَلَمْ تَقُلْ لأَُعَلِّمَنَّكَ سُوْرَةً هِيَ أَعْظَمُ سُوْرَةٍ فِى الْقُرْآنِ ؟ قَال:﴿ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ﴾
 هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِى وَالْقُرْآنُ الْعَطِيْمُ الَّذِى أُوْتِيْتُهُ.
 السَّبْعُ الْمَثَانِى وَالْقُرْآنُ الْعَطِيْمُ الَّذِى أُوْتِيْتُهُ.


    “Sungguh aku akan ajarkan kepadamu sebuah surat yang paling mulia dalam al Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid.” Kemudian beliau memegang tanganku. Ketika beliau hendak keluar dari masjid, saya segera mengingatkan beliau; “Ya Rasulullah, bukankah engkau tadi berkata akan mengajariku sebuah surat yang paling mulia dalam al Qur’an?.” Beliau berkata; “Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin. Dia adalah as Sab’ul Matsaani dan al Qur’an mulia yang telah diturunkan kepadaku.” (HR.  Bukhari, Abu Daud, Nasa-i).

2.    Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya; Bahwa Ubai ibn Ka’ab membaca Ummul Kitab atas Nabi saw. Maka Nabi bersabda;
    وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ, مَا أُنْزِلَ فِى التَّوْرَاةِ , وَلاَ فِى الإِنْجِيْلِ, وَلاَ فِى الزَّبُوْرِ, وَلاَ فِى الْفُرْقَانِ مِثْلِهَا, هِىَ السَّبْعُ الْمَثَانِى, وَالْقُرآنُ الْعَطِيْمُ الَّذِى أُوْتِيْتُهُ
    “Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya,  tidak pernah diturunkan dalam Taurat, tidak dalam Injil, dan tidak dalam Zabur, dan tidak pula dalam kitab pembeda yang sebanding dengannya. Dia adalah as Sab’ul Matsani dan al Qur’an yang telah diturunkan kepadaku.” (HR. Ahmad dan Turmudzi. Menurut Turmudzi, hadits ini predikatnya Hasan Shahih)

3.    Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya dari Ibn Abbas ra, bahwa ia berkata;

    بَيْنَمَا جِبْرِيْلُ عليه السلام قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِىِّ صلعم سَمِعَ نَقِيْضًا مِنْ فَوْقِهِ, فَرَفَعَ رَأْسَهُ فقال: هَذَا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ, فُتِحَ اليَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلاَّ اليَوْمَ, فنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ, فقال: هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الأَرَِْضِ, لَمْ يَنْزِلِ قَطُّ إِلاَّ اليَومَ فَسَلَّمِ وقال: أُبَشِّرٌ بِنُوْرَيْنِ قَدْ أُوْتِيْتَهُمَا, لَمْ يُؤْتِهِمَا نَبِىٌّ قَبْلًكً (فَاتِحَةُ الْكِتَابِ) وَ (خَوَاتِيْمُ سُوْرَةِ البَقَرَةِ)... لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلاَّ أُوْتِيْتَهُ.
    “Ketika Jibril as duduk di samping Rasulullah saw, beliau mendengar suara di atas kepalanya. Begitu beliau mendongakkan kepalanya, Jibril berkata; “Itu adalah suara salah satu pintu langit yang sedang dibuka. Pintu itu tidak pernah dibuka kecuali hari ini. Ketika malaikat turun melalui pintu tersebut, Jibril kembali berujar; “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi, yang tidak pernah diturunkan kecuali hari ini.” Malaikat tersebut mengucap salam sambil berkata; “Aku membawa berita gembira dengan dua cahaya yang telah diberikan kepadamu. Dua cahaya ini tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelum engkau (Pembuka al Kitab) dan (Penutup Surat al Baqarah)… Tidaklah engkau membaca satu huruf pun darinya kecuali engkau telah diberinya.” (HR. Muslim dan Nasa-i)
    Ini adalah riwayat paling shahih yang diriwayatkan mengenai Fadhilah Surat al Fatihah. Banyak sekali riwayat lainnya, ada yang shahih dan ada pula yang dhaif.

TAFSIR AL ISTI’AADZAH :
    Allah berfirman;
   ( فَإِذَا قَرَأتَ الْقُرآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ( النحل ٩٨
Kata  أَعُوْذُ: Bernaung atau meminta perlindungan, seperti dalam ayat;
  (   وَإِنِّى عُذْتُ بِرَبِّى وَرَبِّكُمْ أَنْ تَرْجُمُوْنِ )    Dalam kamu Lisanul Arab; Kata ini diartikan berlindung dan bernaung. Seperti hadits saat Rasulullah saw menikahi seorang wanita Arab dan hendak menggaulinya, wanita itu berkata;
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْكَ. فقال الرسول لَقَدْ عُذْتِ بِمَعَاذٍ فَأَلْحِقِى بِأَهْلِكِ
    “Aku berlindung dari engkau.”Rasulullah saw bersabda; “Engkau telah berlindung dengan sebuah perlindungan, maka pulanglah kepada keluargamu.”
    Kata الشَّيْطَانُ : Yang durhaka dan sombong. Ia berasal dari kata, شَطَنَ-يَشْطُنَ : telah jauh.
    Al Qurthubi; Syetan disebut syetan lantaran jauhnya dia dari kebenaran dan karena kedurhakaannya. Karena setiap yang sombong dan durhaka berasal dari kalangan jin, manusia, binatang melata, dan syetan itu sendiri.
    Kata الرَّجِيْمُ : Yang dirajam. Menurut al Qurthubi; Ia berasal dari kata رَجَمَ . Makna asalnya adalah dilempar dengan batu. Kata ini juga bisa berarti membunuh, mengutuk, mengusir, atau mencaci maki;
لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَانُوْحُ لَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْمَرْجُوْمِيْنَ (الشعراء   ١١٦        
    Syetan adalah makhluk yang dilaknat, dikutuk, dan diusir dari rahmat Allah SWT.

TAFSIR BASMALAH
Kata بِسْمِ menurut al Qurthubi;  الإِسْمُadalah kata jadian dari, السُّمُوُّ ; yang tinggi dan agung, jama’nya; أَسْمَاءٌ . Orang yang membaca buku dan memulainya dengan membaca, بِسْمِ اللهِ : Aku membaca memohon pertolongan dengan nama Allah SWT. Demikian pula dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Rasulullah saw bersabda;
    كُلُّ أَمْرٍ ذِى بَالٍ لاَ يَبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ
    “Setiap urusan penting yang dilakukan tidak didahului dengan Bismillah, maka dia berkurang.”
    Al Qurthubi berkata; Kata بِسْمِ ditulis dengan tanpa huruf (ا) karena sudah bersambung dengan huruf (ب). Selain itu karena kalimat tersebut sering digunakan. Berbeda dengan ayat; ﴿إِقْرَأْ بِاسْمِ ﴾, huruf alifnya tidak disembunyikan, karena jarang digunakan.
    Kata الله : Nama Dzat Yang Maha Suci.
    Kata  الله menurut Ibn Katsier; Kata yang dinisbatkan kepada Rabb Yang Maha Tinggi. Ia adalah nama yang paling Agung dengan berbagai sifat yang dimiliki-Nya. Seperti firman-Nya;
    هُوَ اللهُ الَّذِى لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلاَمُ المْؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ
    Lebih lanjut ia berkata; Nama ini tidak boleh digunakan untuk nama selain Dzat-Nya.







2 komentar:

  1. Assalam.wbr. makasih untuk tulisannya, ditunggu artikel selanjutnya

    BalasHapus
  2. Alaikum slm. Insya Allah.... Mohon doanya...Semoga bermanfaat.... Blog ini boleh dishare kepada siapapun yang membutuhkan. Mks, waslm

    BalasHapus