Rabu, 27 November 2013

KEINGINAN -1

Tidakkah engkau memperhatikan kepada orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhan? Apakah engkau akan menjadi pelindung atas mereka? Ataukah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka bisa mendengar atau berpikir? Tidaklah mereka kecuali seperti binatang, bahkan lebih sesat jalannya. (Al Furqon 42-43)

Beberapa tahun yang lalu, saya sempat membaca cerpen fiksi anak di koran Kompas, entah apa judulnya dan siapa penulisnya. Yang pasti saya sangat terkesima...
"Adalah seekor sapi merasa bosan berada dalam gerombolannya dan tidak merasa puas dengan keberadaannya yang serba lambat dan penurut. Ia ingin menjadi makhluk yang konfrontatif dan dinamis. Lalu ia mencoba keluar dari gerombolannya untuk menjadi makhluk sesuai keinginannya.
Di tengah perjalanan, ia merasa sangat lapar. Setelah menoleh ke sana kemari, kedua matanya melihat sebuah pohon berbuah lebat berwarna merah terang. Dengan seyum tersungging, ia menghampirinya dan memakan buahnya dengan lahap. Setelah buah yang di tangkai rendah habis, ia mendongak ke atas namun kepalanya tidak bisa menjangkaunya.
Kepalanya menoleh ke sana kemari, hingga di kejauhan ia melihat seekor jerapah yang lagi makan. "Andai aku punya leher seperti jerapah, tentu aku bisa memakan buah di tangkai yang tinggi itu," gumamnya. Tiba-tiba lehernya memanjang seperti jerapah. "Wow... ini buah ajaib," gumamnya girang sambil melanjutkan makannya hingga kenyang. "Tapi bagaimana cara membawa serta buah ajaib ini?," pikirnya. Tiba-tiba ia melihat seekor kangguru membawa anaknya di kantongnya. "Andai saya punya kantong," gumamnya senang.